Rabu 26 Maret 2025,Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berpartisipasi dalam kegiatan skrining jiwa yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Sungai Durian Sintang.
Kegiatan skrining jiwa ini diikuti oleh Himpunan Mahasiswa dari sembilan Program Studi STKIP Persada Khatulistiwa.
Skrining Jiwa ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan mental,meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental,serta memberikan edukasi mengenai gejala dan penanganannya. Kegiatan ini juga bertujuan mendorong mahasiswa untuk berdiskusi terbuka,menyediakan rujukan dan dukungan bagi mahasiswa yang membutuhkan,serta membangun lingkungan yang lebih sehat dikalangan mahasiswa.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa diminta untuk mengisi kursioner yang dirancang untuk menilai kondisi kesehatan mental mahasiswa, pengisian kursioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan mental yang mungkin dialami oleh mahasiswa.
Mahasiswa diberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya skrining jiwa, cara mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental, serta strategi untuk mengatasi dan mencegah masalah tersebut.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menciptakan ruang diskusi yang interaktif. Salah satu sesi yang sangat di nanti adalah sesi tanya jawab, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pemateri. Sesi ini memungkinkan mahasiswa untuk mendalami topik yang dibahas, serta mendapatkan jawaban atas keraguan atau kebingungan yang mungkin di miliki terkait kesehatan mental.
Harapan dari kegiatan skrining jiwa ini adalah agar mahasiswa dapat lebih peka terhadap isu kesehatan mental, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan mahasiswa dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental di kampus dan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi selama masa studi. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa, serta mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam membicarakan isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan mental.
